Fashion simpul urban adalah tren yang sedang naik daun di dunia streetwear. Di era ketika personalisasi dan kebebasan berekspresi menjadi nilai utama dalam gaya berpakaian, fashion simpul memberikan ruang bermain baru yang bebas dari batasan jahitan dan desain baku. Konsep ini bukan hanya estetika, tetapi juga pernyataan tentang fleksibilitas, keberlanjutan, dan kreativitas.
Sebagai label yang mendukung perkembangan fashion urban kontemporer, ATS Clothing mengamati fenomena ini sebagai bentuk evolusi dari gaya berpakaian generasi sekarang—di mana kain bisa jadi apa saja dan tubuh adalah kanvas dinamis.
Apa Itu Fashion Simpul?
Fashion simpul adalah metode styling atau konstruksi pakaian yang tidak mengandalkan jahitan permanen, melainkan mengikat, melilit, atau melipat kain menjadi bentuk pakaian utuh.
Bisa berupa:
- T-shirt yang dibentuk dari lembaran kain dan diikat di bahu,
- Celana atau rok dari scarf besar yang dililit dengan teknik kreatif,
- Atasan crop dari kain panjang yang hanya dikunci di belakang.
Ini lebih dari sekadar gaya bohemian atau tribal—di dunia urban, teknik ini diolah menjadi siluet tajam, modern, bahkan futuristik.
Asal Usul Gaya Simpul
Teknik simpul dalam pakaian sudah ada sejak zaman kuno—kimono Jepang, kain sari India, hingga sarung di Asia Tenggara. Namun dalam konteks fashion urban, gaya ini kembali muncul sebagai respons terhadap:
- Fast fashion yang boros dan merusak lingkungan,
- Keinginan personalisasi ekstrem dari generasi Gen Z dan milenial,
- Gerakan DIY dan anti-mass production.
Kelebihan Fashion Simpul Urban
1. Tidak Tetap, Selalu Bisa Diubah
Pakaian simpul bisa berubah bentuk setiap kali dikenakan. Satu kain bisa jadi outer hari ini, topi besok, dan bawahan minggu depan.
2. Ramah Lingkungan
Tidak ada potongan kain terbuang. Tidak perlu mesin jahit. Tidak perlu produksi massal.
3. Ekspresif dan Unik
Tidak ada yang benar-benar sama. Setiap pengguna adalah desainer bagi dirinya sendiri.
4. Mudah Dibawa dan Praktis
Travel friendly. Cukup bawa selembar kain multifungsi, dan Anda bisa punya 5 gaya berbeda.
Tantangan Fashion Simpul
Meski penuh kebebasan, fashion simpul juga punya tantangan:
- Butuh kreativitas tinggi untuk menghasilkan siluet yang pas.
- Tidak semua bahan cocok. Kain terlalu licin atau terlalu tebal bisa sulit dibentuk.
- Membutuhkan rasa percaya diri. Karena banyak gaya simpul menghasilkan potongan terbuka atau tidak konvensional.
Namun inilah yang membuat gaya ini begitu menarik. Ia bukan untuk semua orang—dan itu justru jadi kelebihannya.
ATS Clothing dan Eksplorasi Simpul Urban
Sebagai pelaku fashion urban yang selalu mencari inovasi, atsclothing mulai menghadirkan koleksi kapsul berbasis simpul, termasuk:
- Wrap hoodie tanpa resleting, bisa dikenakan depan-belakang,
- Layered scarf-sling hybrid, kombinasi outer dan tas selempang,
- Convertible shirt, bisa diubah jadi crop atau kimono dengan teknik simpul.
Setiap item didesain untuk fleksibilitas maksimal, dengan bahan ringan, breathable, dan responsif terhadap gerak tubuh.
Inspirasi Gaya Simpul di Perkotaan
Untuk Anda yang ingin mulai bereksperimen, berikut beberapa ide simpel:
- Gunakan kain panjang sebagai layer luar di atas tanktop dan celana high waist.
- Buat halter top dari scarf satin dengan ikatan di belakang leher dan pinggang.
- Padukan simpul bahu asimetris dengan celana cargo untuk gaya techwear minimalis.
Jangan takut gagal. Setiap simpul adalah bagian dari eksplorasi gaya pribadi.
Masa Depan Gaya Urban?
Fashion simpul urban membuka pintu untuk eksplorasi lebih jauh:
- Pakaian berbasis AI yang bisa “menyesuaikan diri” melalui simpul otomatis,
- Kolaborasi antara desainer dan komunitas DIY untuk menciptakan gaya urban yang partisipatif,
- Event “Tying Battle” di mana kreator fashion bersaing menciptakan outfit dari kain polos dalam waktu terbatas.
Tren ini bukan hanya tentang pakaian. Ini tentang sikap terhadap dunia mode yang lebih cair, lebih bebas, dan lebih berkelanjutan.
Penutup: Saatnya Gaya Bicara Lewat Simpul
Fashion simpul urban adalah revolusi diam-diam. Ia tidak berisik, tidak didikte runway, tapi tumbuh dari akar komunitas kreatif yang ingin bebas. Dengan simpul, kita tak hanya membentuk kain—kita juga membentuk narasi baru tentang siapa kita dan bagaimana kita bergerak di dunia urban yang dinamis.